Kodim Tulungagung Bersinergi Tingkatkan Keamanan Selama Arus Balik di Obyek Vital Stasiun

TULUNGAGUNG - Dalam rangka memastikan keamanan dan kelancaran Arus Mudik serta Hari Raya Idul Fitri 2024, Anggota Koramil Tipe B 0807/08 Kalidawir, Serka Junaidi dan Kopda Ramdan, bersinergi bersama Polisi Militer, Polri, Security, dan Tenaga Kesehatan untuk melaksanakan pengamanan pos pelayanan lebaran di obyek vital Stasiun Tulungagung, Selasa (09/04/2024).

Dalam operasi pengamanan pos pelayanan lebaran di Stasiun Tulungagung, terlibat total 11 personel gabungan, terdiri dari 2 personel TNI, 4 personel POLRI, 1 personel Polisi Militer, 2 personel Security, dan 2 personel Tenaga Kesehatan.

Baca juga: Danrem 083/Bdj Hadiri Upacara Pembukaan Latma Super Garuda Shield 2023

Kegiatan pengamanan ini merupakan bagian dari Operasi Ketupat Semeru tahun 2024 yang telah digelar oleh Polres Tulungagung sepekan sebelumnya. Dalam operasi tersebut, TNI dari Kodim Tulungagung juga dikerahkan untuk memasuki kedudukan pos pengamanan di beberapa titik kemacetan dan obyek vital.

Tidak hanya fokus pada pengamanan lalu lintas di jalan raya, namun juga di Obyek Vital Transportasi Nasional seperti stasiun kereta api. Anggota Kodim Tulungagung telah disiagakan di obyek vital Stasiun Kereta Api di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Baca juga: Sarana Konsolidasi Antar Atlet, Pangdam Brawijaya Resmikan Kejuaraan Tenis Lapangan dan Karate

Pengamanan obyek vital ini dilakukan secara bersinergi oleh TNI, Polri, petugas stasiun, dan petugas kesehatan dengan tujuan meningkatkan keamanan di Stasiun Kereta Api Kabupaten Tulungagung.

Menurut Pasi Ops Kodim Tulungagung, Kapten Inf Riko Wisoyo, pengamanan yang dilakukan selama Operasi Ketupat Semeru 2024 bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan perlindungan dari segala bentuk kejahatan bagi masyarakat yang menggunakan jasa Kereta Api.

Baca juga: Keakraban Panglima TNI dan Panglima Australia Seperti Saudara Kandung

"Personel gabungan juga diterjunkan di beberapa titik rawan kecelakaan lalu lintas dan rawan terjadinya kemacetan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik masyarakat." ungkap Pasiops.